Kamis, 16 Juli 2015

Hakikat Lebaran

Sebentar lagi umat muslim akan merayakan lebaran (Idul Fitri) hal ini di tandai dengan berakhirnya bulan ramadhan dan di awali dengan di kumandangkannya takbir. Namun masih banyak diantara kita yang salah kaprah dalam mengartikan lebaran dan terlewatkan sebagai rutinitas. Lebaran bukanlah milik orang yang berbaju baru, melainkan milik orang-orang yang berhasil meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah. Sehingga hari-hari selanjutnya akan menjadi lebih baik, semakin taat kepada Allah, mudah memaafkan dan meminta maaf. Sebagian ulama’ ada yang mengartikan bahwa hakikat lebaran bukanlah yang selalu kita rayakan di bulan syawal ini. Menurut Imam Ghazali menggolongkan hakikat lebaran menjadi 4 kategori, yaitu :
  1. Orang dikatakakan benar – benar berlebaran apabila dalam satu hari orang tersebut tercatat tidak pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Hal ini tentunya sulit akan tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk bisa dilakukan. Jika seseorang tersebut tinggi tingkat ketaqwaannya kepada Allah, maka kemungkinan kecil orang tersebut akan melakukan dosa, karena orang yang takut Allah takut pula jika melakukan perbuatan yang dilarang Allah meskipun perbuatan tersebut sepele. Misal menggunjing, berprasangka buruk dan lain sebagainya.
  2. Orang akan dikatakan benar – benar berlebaran jika ketika orang tersebut meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Hal tersebut tentunya akan bisa terjadi jika dalam setiap saat yang dilakukan orang tersebut hanyalah kebaikan. Sehingga ketika ajal menjemput dalam kondisi melakukan kebaikan.
  3. Orang akan dikatakan benar benar berlebaran jika kelak bisa melewati jembatan sirothol mustaqim seperti petir yang menyambar dan masuk surga. Hal tersebut tentunya juga berkaitan dengan amal yg dilakukan orang tersebut ketika masih di dunia.
  4. Kategori yg ke empat merupakan puncaknya nikmat yaitu orang akan dikatakan benar – benar berlebaran jika kelak masuk surga dan ketemu dengan Allah. Hal tersebut bisa di ibaratkan jikalau kita bertamu ke rumah seseorang dan ketemu dengan tuan rumahnya, maka tingkat kebahagiaan yang dirasakan tentunya berbeda dengan kalau tidak ketemu dengan tuan rumahnya.
Inilah 4 kategori hakikat lebaran yang mengingatkan kita untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, mudah-mudahan kita semua bisa berlebaran setiap hari dengan berada di salah satu kategori di atas. Aamiin. (Abd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ceramah Dari Konsultan Bidang Kesehatan Ibu dr. Hj. Nahwa Arkhaesi, M,Si, Med, Sp.A Di LKSA Riyaadlul Jannah

Ahad, 10 Desember 2023 pengurus dan pengasuh LKSA Riyaadlul Jannah mengadakan pertemuan bulanan yang sudah lama berhenti. Kegiatan tersebu...