Jumat, 29 Maret 2013

Tips Menikmati Kehidupan


Setiap manusia yang lahir ke dunia ini mempunyai jalan dan aktivitas masing-masing, sehingga terkadang suatu ketentuan yang telah Allah tetapkan, sering menjadi alasan bagi orang-orang yang malas dalam beraktivitas. Orang-orang yang selalu tepat, terencana dan memulai saat itu juga, itulah orang-orang yang akan menikmati perjalanan dari sebuah proses. Setiap orang selalu mengeluarkan kata-kata keluhan apabila perjalanan menuju sebuah tujuan sering mengalami kegagalan, terkadang sebagian orang mengalami sesuatu hal yang kurang manfaat yaitu stress dengan kegagalan.
Banyak orang yang susah saat memulai sebuah aktivitas karena trauma yang pernah dialami sebelumnya, memang itulah resikonya apabila kita melakukan aktivitas atau ingin menuju suatu tujuan tidak dengan langkah yang penuh dengan kehati-hatian, artinya tanpa direncanakan dengan perencanaan yang optimal. Berpikir jauh dengan sesuatu hal yang akan kita lakukan, mutlak perlu. Selalu bertanya (apakah yang kita lakukan ini akan membawa manfaat? Atau akan mencelakakan diri ini bahkan orang lain?). Intinya, ketika hendak melakukan sesuatu, penting untuk selalu memberi maanfaat, maksudnya sesuatu hal yang kerjakan berharap tidak ada kesia-siaan.
Ada konsep menarik dan sangat simple yang mungkin bisa kita terapkan bersama, konsep menarik yang terangkum dalam 3-T, yaitu:
T Pertama: Ter-arah
Dalam hidup ini sangat indah jika kita memilik arah yang jelas dalam beraktifitas, orientasinya jelas, tujuannya jelas, dan berharap maanfaat yang jelas. Semisal “kereta api”, meiliki jalur yang jelas, tujuan yang jelas, dan akan memberi maanfaat kepada siapa pun yang menaikinya. Sebagai muslim apalagi “pemuda” jika konsep terarah sudah bisa disadari dengan penuh keyakinan, maka bisa dipastikan akan sukses dalam menikmati proses perjalanan kehidupan sebagai “pemuda”, tidak lagi labil dalam bertindak, plin-plan dalam berbuat, dan tidak lagi mudah terpengaruh oleh lingkungan sampah/lingkungan yang negatif. Dan terarah dalam artian setiap aktifitas yang dilakukan berharap harus memiliki nilai ibadah, dan senantiasa menyertai Alloh saat hendak melakukan.
T kedua: Ter-ukur 
Ter-ukur dalam artian sejauh manakah tingkat pengetahuan kita, tingkat keilmuan kita, tentang agama, tentang pendidikan, tentang potensi, bahkan tentang diri kita. Saat kita mulai menyadari penting mengukur diri, maka akan menyadarkan diri kita bahwa masih sedikit sekali ilmu yang kita miliki, pada kenyataannya akan menghasilkan motivasi untuk diri ini untuk mulai memperdalam ilmu dan memperluas pengetahuan, dan mempertajam bakat/potensi yang terpendam. selalu bertindak dengan baik, memiliki ukuran yang  tepat dan selalu belajar dari  apapun yang sudah terjadi baik itu keberhasilan ataupun keterpurukan.
T ketiga: Ter-rencana 
Bukan hal yang sulit saat melakukan apapun keinginan kita dengan rencana yang mantap, strategi yang memiliki arah dan telah terukur. Episode menikmati proses kehidupan yang penuh rintangan, ujian-ujian, kesulitan bahkan musibah, akan menjadi batu loncatan untuk kita selalu berhati-hati penuh waspada dan tetap melakukan setiap keinginan dengan penuh rencana, dan akan sangat membantu jika kita selalu memulai dengan rencana-rancana.
Mudah-mudahan tujuan kita yang paling utama yaitu ingin mengharap ridho dan keberkahan disetiap aktifitas serta mendapat tempat yang penuh hikmah dan kemuliaan dari Allah. (Dede)

sumber = www.fimadani.com

Sejenak bersama Surat Al Mulk


Allah telah menurunkan kepada kita Al Quran sebagai cahaya, rahmat, obat dari penyakit hati dan badan, penerang jalan manusia, dan penjelas dari perselisihan yang ada ditengah mereka. Al Quran memuat kisah orang terdahulu, dan berita bagi orang yang mengikutinya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai hukum-hukum syariat: halal dan haram.
Al Quran memiliki kekhususan yang dijelaskan oleh Rasulullah. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa di dalam Al Quran terdapat banyak surah yang dapat memenuhi kebutuhan dan menghilangkan kesempitan, memberitahukan kepada kita bahwa di dalam Al Quran terdapat banyak surah yang satu melebihi yang lain meskipun semuanya adalah firman Allah.
Salah satu surah yang memiliki kekhususan tersebut adalah sebuah surah yang berisi 30 ayat. Allah menurunkan surah tersebut di hati Muhammad sebelum beliau hijrah ke Madinah. Surah Mekah ini berisi tentang persoalan akidah, hujah orang kafir, perdebatan orang musyrik, keadaan penduduk surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, serta keadaan penduduk neraka dan azab yang ada di dalamnya.
Rasulullah telah memberitahukan bahwa surah yang diberkahi ini merupakan pencegah, penjaga, penyelamat, dan pemberi syafa’at. Ia akan memberikan syafa’at kepada pemilik (pembaca) nya, menyelamatkan dari azab kubur, dan membelanya didepan Rab-Nya Azza Wa Jalla pada hari kiamat kelak.
Surah agung itu adalah surah Al Mulk. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan pemilik sunan yang empat, dari Abu Hurairah: “Sesungguhnya surah yang berisi tiga puluh ayat ini akan memintakan syafa’at bagi pemiliknya maka dia pun diberi ampunan.” 

Dari Ibnu Abbas berkata, seorang laki-laki mendirikan kemah diatas kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca surah Al Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah dan menceritakan kejadiannya: “Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah diatas sebuah kuburan, tapi saya tidak menyadari kalau itu adalah kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah membaca surah  AlMulk hingga selesai. Rasulullah bersabda, “Itu adalah penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur.” (HR Tirmidzi).
Dari Jabir bin Abdillah berkata, “Rasululullah tidak tidur pada malam hari sehingga dia membaca (Alif Laam Miim, Tanzil) dan (Tabaaraka Biyadihil Mulku).” (HR Tirmidzi).
Adalah Ibnu Abbas ra. memberi pengajaran kepada seseorang dengan bertanya, “Maukah engkau aku hadiahi sebuah hadits?” Laki-laki tersebut menjawab, “Ya,” Ibnu Abbas berkata, “Bacalah (tabaarakalladzi biyadihil mulku) dan ajarkanlah kepada keluargamu, semua anak-anakmu, bayi-bayimu, dan tetanggamu. Karena, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah. bersabda: “Aku suka kalau surah itu berada dalam hati setiap orang dari umatku.”
Inilah surah yang diberkahi yang semestinya kita selalu membacanya. Kita lantunkan dengan lesan, kita perhatikan dengan hati dan kita ajarkan kepada anak-anak dan istri kita. Marilah kita baca surah tersebut pada setiap malam. Mudah-mudahan Allah memberikan syafa’atnya kepada kita lalu kita akan diselamatkan dari azab kubur dan kedahsyatan hari kiamat.
Inilah surah yang diberkahi. Surah yang berjalan sebagai surah makki dalam memberikan penjelasan tentang qudrah Allah, berbicara tentang kebesaran-Nya dan menetapkan kenabian Muhammad. Surah ini dimulai dengan pujian kepada Allah.
Tabaarakalladzii biyadihil mulku wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir (Maha Suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Biyadihil mulku (Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan).
Artinya, Allah memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dialah pemilik penciptaan dan perintah. Dialah yang memberi makan dan bukan yang diberi makan. Yang memberi balasan bukan yang diberi balasan; Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh. Ditangan-Nyalah kerajaan setiap sesuatu. Pencipta segala sesuatu. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi yang dapat melemahkannya. Apabila Ia menghendaki sesuatu, ia berkata, “Kun” (jadilah), maka terjadilah.
Alladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa wa huwal ‘aziizul ghafuur (Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Allah menghinakan hamba-Nya dengan kematian, meskipun ia menjadi penguasa manusia, jabatannya telah memuncak; hartanya melimpah ruah; kekuatannya kokoh; dan umurnya panjang. Maka, akhirnya ia akan tetap mati. Ujung-ujungnya kehancuran dan ketidakadaan. Ruhnya dipisahkan dengan badannya. Dan setelah itu ia akan memasuki kehidupan yang kekal. Di dalamnya tidak ada tidur dan kematian. Apabila seorang tergolong ahli jannah, ia akan berada dalam kenikmatan yang kekal dan tidak akan hilang. Begitu pula bila ia tergolong penduduk neraka (na’udzubillahi min dzalik), maka sesungguhnya mereka: “Tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.” “Di dalamnya mereka tidak mati, tidak juga hidup.” Mereka akan berada dalam azab yang abadi, kekal selama-lamanya, dan tidak berubah.
Allah menciptkan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kita yang lebih baik amalnya. Tidak semua hamba Allah sama. Ada yang kafir, ada pula yang mukmin; ada yang baik, ada pula yang jahat. Allah SWT ingin menguji mereka siapa di antara mereka yang lebih baik amalnya. Yang paling ikhlas dan benar. Ikhlas adalah tidak meyekutukan Allah dengan sesuatu pun, sedangkan benar adalah sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah saw. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabnya, hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa wa huwal ‘aziizul ghafuur (Supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan, Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun).
Dialah Yang Maha Besar Lagi Mulia, Yang Ditaati dan Ditakuti. Bersamaan dengan itu Dia Maha Pengampun kepada siapa saja yang bermaksiat dan bertobat, kepada orang yang melampaui batas kemudian bertobat. Dan, Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Pengampun.
Alladzii khalaqa sab’a samawaatin thibaaqaa maa taraa fi khalqir rahman min tafawut (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang).
Hai orang musyrik; hai orang kafir; hai orang yang ragu-ragu; hai orang yang menentang Rasulullah saw.; hai orang yang kafir kepada agama-Nya! Lihatlah di atasmu; lihatlah ke langit-langit itu; lihatlah dengan saksama dan penuh perhatian! Bukan seperti penglihatan para binatang. Lihatlah ke langit-langit itu, apakah engkau mendapati sesuatu yang tidak seimbang? Apakah engkau mendapatinya berlubang, retak, dan lemah?
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rab Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang, berselisih, ataupun kacau. Tidak, tetapi ia adalah langit yang sempurna, tebal dan kuat. Lihatlah kepadanya dan bandingkanlah keadaanmu dengan keadaannya.
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya, Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membangunnya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Ia memancarkan darinya mata air dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.”
“Maka, apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun. Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).”
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. Dan, bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).”
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit). dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami).”
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka, setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal,”
Marilah kita perhatikan langit yang berlapis-lapis ini, marilah kita perhatikan kebesaran ciptaan-Nya.
“Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat?”
Ia tidak memiliki tiang, bagaimana Allah meninggikannya? Bagaimana Allah menjadikannya kuat, tebal, dan sama. Yang di dalamnya tidak ada lubang dan retak. Inilah kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka, lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian, pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat, dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.”
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan,” Qatadah r.a. berkata, “Allah menciptakan langit-langit dan di dalamnya terdapat bintang-bintang untuk tiga tabiat. Pertama, hiasan langit dunia. Kedua, alat-alat pelempar setan. Ketiga, tanda-tanda yang memberikan petunjuk, “Dan dengan bintang mereka mendapatkan petunjuk.” Barangsiapa yang berbicara di luar itu, ia telah membebani dirinya dengan sesuatu yang tidak diketahuinya.”
Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa bintang-bintang memiliki pengaruh terhadap kejadian di dunia, bahwa hujan turun atau kekeringan terjadi, rezeki dibentangkan atau disempitkan karena pengaruh bintang tersebut, ia telah membebani dengan sesuatu yang tidak semestinya dan berkata atas nama Allah apa yang tidak diketahuinya.
“Dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”
Yaitu para setan yang mencuri pendengaran dan menyesatkan para hamba. Mendorong mereka agar berbuat maksiat. Menganjurkakannya berbuat kejelekan, dan menghiasi kebatilan sehingga tampak indah. Menyuruh mereka berbuat munkar dan mencegahnya dari berbuat makruf serta menahannya untuk taat kepada Allah. Allah Azza wa Jalla telah menyiapkan untuk mereka ini neraka jahanam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali. Siksa neraka yang menyala-nyala, yang diperuntukkan untuk setan jin dan manusia. Allah menyiapkan untuk mereka jahanam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali.
“Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak.”
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah.”
Hampir bagian-bagian langit itu terputus dan terbagi karena besarnya kemarahan terhadap orang-orang yang kafir kepada Allah, menentang Rasulullah dan membunuh para wali-Nya. Neraka jahanam hampir-hampir pecah karena marah terhadap orang-orang kafir.
Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membakar api neraka 1000 tahun sehingga memutih. Kemudian Allah membakarnya lagi 1000 tahun sehingga memerah. Kemudian Allah membakarnya 1000 tahun sehingga menghitam. Ia adalah hitam yang gelap”
Kullamaa Ulqiya Fiiha Faujun
“Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir)”
“Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?”
Pertanyaan yang bernada menjelekkan dan mencela. Apakah belum pernah datang kepadamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? Apakah belum pernah datang kepadamu seorang rasul? Apakah belum pernah datang kepadamu seorang yang mengingatkan dirimu? Orang yang menjelaskan syariat, agama, halal, dan haram kepadamu? Apakah belum pernah datang seorang pemberi peringatan kepadamu?
“Mereka menjawab: ‘Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan: ‘Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar’.”
Mereka menghadapi para utusan Allah dengan akhlak yang buruk dan tidak mempunyai rasa malu. “Kamu wahai para rasul, tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar. Kamu adalah oang yang tersesat dan menyimpang. Biarkanlah kami dan berhala yang kami sembah. Biarkanlah kami mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram. Kemudian setelah itu mereka mengakui bahwa dirinya bukanlah orang-orang yang berakal. Mereka tidaklah memiliki kemampuan untuk memisahkan antara yang jelek dengan yang baik.
“Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.”
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka jahannam berombong-rombongan. Sehingga, apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: ‘Benar (telah datang).’ Tetapi, telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. Dikatakan (kepada mereka): ‘Masukilah ke pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.’ Maka, neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.”
Mereka mempersaksikan diri mereka sendiri bahwa mereka adalah tuli, buta, dan bisu. Mereka adalah orang-orang gila. Mereka tidak mendengarkan al-Haq. Tidak pula membicarakan al-Haq. Mereka tidak melihat petunjuk-petunjuknya.
“Mereka mengakui dosa mereka. Maka, kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Adapun orang mukmin yang baik, yang saleh, mereka mengagungkan Allah dengan seagung-agungnya. Mereka mengetahui din dan syariat-Nya. Mereka menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram. Mereka tidak hanya takut kepada Allah ketika berada di tengah banyak orang, tetapi juga ketika sendirian, ketika dalam keadaan dhahir maupun bathin.
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabnya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.”
Orang yang takut kepada Rabnya, meskipun berada di tengah manusia, meskipun ketika sendirian, pintu terkunci dan tabir dibentangkan. Maka, bagi mereka pahala yang besar.
Rasulullah saw. bersabda, “Ada tujuh golongan yang berada dalam naungan Allah pada hari tidak ada nauangan, kecuali naungan-Nya.”
Apakah yang menjadi pembagi yang ikut dalam tujuh golongan tersebut. Golongan yang berbahagia, golongan yang mendapatkan keutamaan itu? Tidak lain adalah Mereka yang takut kepada Rab-nya, sebagaiman tidak ada yang melihat kecuali hanya Dia; tidak ada yang mendengar kecuali hanya Dia; dan tidak ada yang mengamati kecuali hanya dia. Yaitu, “seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dalam kesendirian, kemudian bercucuran air matanya. Dan, seorang laki-laki yang dipanggil wanita yang cantik dan berkedudukan.” Di sana tidak ada polisi yang mengawasinya. Tidak ada mata yang melihatnya. “Maka ia menjawab, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah dan seorang laki-laki yang menyedekahkan hartanya kemudian ia menyembunyikannya.” Laki-laki yang berurusan dengan Allah. Laki-laki yang tidak ingin riya’ (dilihat orang) ataupun sum’ah (didengar orang). “Maka kemudian ia menyembunyikan sedekahnya itu, sehinggga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” Ketujuh golongan ini adalah orang yang takut kepada Allah, yang tidak nampak oleh mereka. “Bagi mereka pahala yang besar.”
Kemudian Rab kita Jalla Jalaaluhu mengancam manusia, semua manusia. “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan), dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?”
Wahai Hamba Allah, janganlah engkau mengira, engkau hanya berurusan dengan manusia yang hanya bisa melihat yang dhahir. Janganlah engkau mengira engkau hanya berurusan dengan makhluk yang kemampuan dan wawasannya terbatas. Tidak, demi Allah, tetapi engkau berurusan dengan Rab Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana, Maha Halus Lagi Maha Mengetahui.
“Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.”
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.”
“Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi, dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar.”
Ketahuilah dengan yakin bahwa yang tersembunyi di sisi Allah nampak jelas. Sesuatu yang engkau rahasiakan dan sembunyikan, maka di sisi Allah nampak jelas dan terang.
“(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat, masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.”
Surah yang agung ini bacalah dan hafalkanlah. Bersemangatlah untuk membacanya pada setiap malam. Ajarkanlah surah itu kepada istri dan anak kalian serta siapa saja yang menjadi tanggungan kalian. Niscaya kalian akan bahagia, selamat, dan sukses. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung agar menjadikan Al Quran ini bersemi di hati kita, menjadi cahaya dada kita, pelenyap duka kita dan penghilang kesedihan kita. Ya Allah, ajarkanlah kepada kami apa yang tidak kami ketahui dari Al Quran. Ingatkanlah apa yang kami lupa dan anugerahilah kepada kami untuk membacanya pada penghujung malam dan siang, dalam rangka untuk mencari ridha-Mu, amin.

sumber : www.fimadani.com

Minggu, 17 Maret 2013

Tes Hafalan Wisuda "One Day One Ayat"

Ahad (17/3) PPPA Daarul Qur'an cabang semarang mengadakan tes hafalan kepada peserta wisuda akbar  "One Day One Ayat" yang insyaAllah dilaksanakan tanggal 30 Maret 2013 di GBK Jakarta.
Tes bertempat di Rumah Tahfidz Rifdatussunnah Semaranng itu diikuti oleh santri-santri rumah tahfidz yang ada di Jawa Tengah dan peserta umum yang telah hafal surat Al Baqarah ayat 1-50 dan Surat An Naba'.
Termasuk anak-anak Panti Asuhan dan Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah. InsyaAllah kami mengirimkan sebanyak 19 anak untuk mengikuti wisuda akbar di Jakarta nanti. Semoga semakin banyak lahir anak-anak penghafal Al Qur'an. Aamiin..

Sabtu, 02 Maret 2013

Maksiat adalah sumber segala penyakit


Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.”
(QS. As-Syuura : 30)
Saat ini banyak sekali macam-macam penyakit yang ada di masyarakat dan di antaranya bahkan sangat sulit disembuhkan. Nama-nama penyakitnya pun aneh dan beragam. Ada penyakit flu babi, flu burung, dll. Ada biang penyakit dan wabah yang telah dilalaikan oleh manusia secara umum, dan kebanyakan kaum muslimin secara khusus. Biang penyakit tersebut adalah maksiat.
Telah banyak dalil, baik dari al-Qur’an dan As-Sunnah, serta dari berbagai fakta di alam semesta, yang menunjukkan bahwa kemaksiatan adalah salah satu penyebab terjadinya berbagai petaka dan penyakit. Allah SWT. berfirman: “Dan sungguh-sungguh Kami akan menimpakan adzab kecil (di dunia) sebelum adzab yang lebih besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajdah: 21)
Ibnu Abbas berkata, “Yang dimaksud dengan adzab dekat (kecil) ialah berbagai musibah yang terjadi di dunia, penyakit dan petaka yang Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya, agar mereka bertaubat.” Dalam ayat lain, Allah ta’ala berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan kejelekan, niscaya ia akan diberi balasan dengannya.” (QS. An-Nisa’ : 123)
Qatadah berkata, “Telah sampai kepada kami bahwa tidaklah ada seorang yang tergores oleh ranting, atau terkilir kakinya atau terpelintir uratnya, melainkan akibat dari dosa yang ia perbuat.”
Pada suatu hari ada seorang yang bertanya kepada sahabat Sa’ad bin Abi Waqqas di hadapan sahabat Usamah bin Zaid tentang penyakit (wabah) tha’un, maka sahabat Usamah bin Zaid mengabarkan bahwa Rasulullah SAW. pernah menjelaskan tentang hal itu dengan sabdanya: “Sesungguhnya penyakit ini adalah kotoran yang dengannya Allah mengadzab sebagian umat sebelum kalian, kemudian tersisa di bumi, kadangkala ia hilang dan kadangkala ia datang kembali.” (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Tidak mengherankan bila Nabi SAW. menjelaskan bahwa salah satu hikmah dari setiap musibah yang menimpa seorang muslim ialah untuk menghapuskan kesalahan dan dosanya. “Tidaklah seorang muslim ditimpa rasa letih, rasa sakit, gundah pikiran, rasa duka, gangguan dan kebingungan sampai-sampai duri yang menusuknya, melainkan akan Allah hapuskan sebagian dari kesalahannya.”(HR. Muttafaqun ‘alaih)
Ibnu Qayim al-Jauziyah mengatakan, “Perbuatan maksiat adalah faktor terbesar yang menghapus barakah usia, rezeki, ilmu, dan amal. Setiap waktu, harta, fisik, kedudukan, ilmu, dan amal yang Anda gunakan untuk maksiat kepada-Nya, maka sebenarnya semua bukan milik Anda. Usia, harta, kekuatan, kedudukan, ilmu, dan amal yang merupakan milik Anda sebenarnya adalah yang digunakan untuk ketaatan kepada Allah.”
Zina Biang Penyakit Baru
Di antara kemaksiatan yang sering menjadi biang munculnya berbagai penyakit baru ialah perbuatan zina, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Tidaklah perbuatan zina merajalela di suatu kaum, hingga mereka berterang-terangan ketika melakukannya, melainkan akan ada pada mereka berbagai wabah (tha’un) dan penyakit yang belum pernah ada pada generasi sebelum mereka.” Dan pada sebagian jalur hadits ini dinyatakan: “Tidaklah perbuatan zina merajalela di suatu kaum, melainkan akan banyak kematian di tengah-tengah mereka.” (HR. Al-Hakim, At-Thabrani dan Al-Baihaqi).
Ummul mukminin Maimunah RA. mengisahkan bahwa ia pernah mendengar Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Umatku senantiasa dalam keadaan baik, selama anak hasil perzinaan belum merajalela di tengah-tengah mereka. Bila anak hasil zina telah merajalela di tengah-tengah mereka, maka tidak lama lagi Allah akan menimpakan siksa-Nya kepada mereka semua.” (HR. Imam Ahmad)
Saudaraku, mungkin Anda bertanya, bagaimana halnya dengan negeri kita yang semua orang telah mengetahui bahwa prostitusi telah merajalela. Ketahuilah saudaraku! Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) memperkirakan jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai Maret 2008 mencapai 200 ribu. Hingga saat ini, jumlah penderita HIV/AIDS pada usia produktif di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2011 adalah 11,6 persen dari jumlah seluruh penduduk di Indonesia.
Fenomena penderita HIV/AIDS ini kondisinya bagaikan “gunung es”, yang terlihat di permukaan atau yang telah ditemukan jauh lebih kecil dibandingkan kondisi sebenarnya. Karena sebenarnya, penderita yang telah ditemukan atau melaporkan dirinya mengidap penyakit itu hanya lima persen dari jumlah sebenarnya. Jumlah pengidap penyakit ini yang belum teridentifikasi atau sengaja menutup diri, jumlahnya lebih banyak dari yang telah melapor atau berhasil didata oleh pihak terkait.
Tidak ada yang seorangpun yang meragukan bahwa beberapa faktor penyebaran penyakit ini, sebagian besar disebabkan karena penggunaan jarum suntik narkoba, hubungan seksual haram, terinfeksi orangtua yang mengidap HIV. Meski ada juga yang terinfeksi HIV bukan karena hal tersebut, namun mayoritas karena faktor di atas.
Semua Halal, Kecuali Mengancam Keselamatan
Semua yang ada di bumi ini halal untuk Anda makan dan gunakan, kecuali yang mengancam keselamatan hidup Anda, baik di dunia ataupun di akhirat. Karenanya, di antara amal kemaksiatan yang banyak mendatangkan penyakit ialah dikarenakan mengkonsumsi makanan atau minuman haram.
Ibnu Qoyim al-Jauziyah berkata, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan atas umat ini berbagai hal-hal yang diharamkan, dikarenakan hal-hal itu buruk (berbahaya). Dan tujuan pengharaman itu guna melindungi dan mencegah mereka agar tidak mengkonsumsi hal yang berbahaya tersebut.”
Ibnu Taimiyah menjelaskan salah satu efek buruk dari memakan babi, dengan berkata: “Daging babi biang dari segala perangai buruk, karena babi adalah hewan paling rakus dan tidak pernah berpantangan terhadap makanan apapun.”
Ibnu Sirin lebih terperinci menjelaskan tentang salah satu perangai babi dengan berkata, “Tidaklah ada binatang yang melakukan perilaku kaum Nabi Luth selain babi dan keledai.”
Bila demikian adanya, maka tidak perlu heran bila orang yang biasa memakan daging babi atau keledai, lambat laun dijangkiti oleh perangai babi yang suka sesama jenis. Na’uzubillah min dzalik.
Seakan tidak mau ketinggalan dari gurunya, Ibnul Qoyim al-Jauziyah juga menjelaskan salah satu efek samping dari mengkonsumsi makanan haram, di antaranya daging binatang buas yang bertaring dan burung yang bercakar kuat. Beliau berkata, “Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW. mengharamkan setiap binatang buas yang bertaring tajam dan burung yang berkuku kuat. Larangan beliau ini disebabkan karena karakter hewan jenis ini yang senantiasa mengganggu, menyerang dan bengis. Padahal setiap orang akan terpengaruh oleh jenis makanan yang ia konsumsi. Dengan demikian, bila Anda mengkonsumsi daging hewan jenis ini, niscaya karakter Anda lambat laun akan terpengaruh sehingga Anda akan terbiasa berperilaku bak hewan buas, hobi mengganggu dan tidak heran bila Rasulullah mengharamkan atas umatnya memakan daging hewan jenis ini.” 
Dengan penjelasan singkat di atas, kiranya kita dapat menyimpulkan bahwa perbuatan maksiat adalah salah satu penyebab datangnya berbagai penyakit, baik sebagai balasan atau sebagai teguran kepada pelakunya agar ia kembali kepada jalan yang benar. Sebaik-baiknya manusia, pasti tidak pernah luput dari kesalahan, oleh karena itu kita harus senantiasa istighfar dan bertaubat dari kemaksiatan yang kita lakukan. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan dan memberi hidayah kepada kita semua. Amin ya rabbal alamin.
sumber : www.fimadani.com

Tips Menjaga Kesehatan


Banyak orang kini tidak lagi merasa khawatir ketika jatuh sakit karena banyak beredar obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi bagaimanapun juga, tindakan pencegahan selalu lebih baik dari pada pengobatan. Selain memerlukan biaya yang mahal untuk mendapatkan pengobatan ketika sakit, terlalu sering menggantungkan diri terhadap obat-obatan juga tidak baik untuk kesehatan Anda. Bakteri dan virus penyebab penyakit lama-kelamaan akan mengenali obat-obatan dan menjadi kebal.
Berikut langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan agar tidak mudah sakit, antara lain:
1. Pilih diet yang tepat
Tidak semua orang cocok dengan pola diet tertentu. Misalnya beberapa orang memilih pola makan vegetarian agar sehat dan terhindar dari kanker dan obesitas. Jika Anda tidak cocok dengan diet vegetarian, jangan terlalu memaksakan diri karena dapat membuat Anda sakit.
Sesuaikan pola diet Anda dan pastikan untuk mendapatkan gizi yang seimbang dari makanan yang Anda makan sehari-hari. Asupan nutrisi yang tepat akan membuat tubuh kuat dan tidak mudah sakit.
2. Tidur yang cukup
Kurang tidur secara terus-menerus bisa menghambat kemampuan fungsi sistem kekebalan tubuh. Meskipun para ahli sering mengatakan bahwa kebutuhan tidur berbeda-beda untuk setiap individu tergantung pada umur dan aktivitas yang ia kerjakan. Namun pada orang dewasa, setiap orang membutuhkan tidur yang cukup yaitu 7-8 jam per harinya. Lebih baik pergilah tidur sekitar pukul 10 malam, agar Anda dapat bangun di pagi hari dengan perasaan segar dan energik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carnegie Mellon 2009 menemukan bahwa waktu tidur kurang dari 7 jam meningkatkan risiko terkena flu tiga kali lipat. Tujuh jam yang dimaksud adalah tujuh jam penuh, tanpa terbangun di tengah malam
3. Olahraga teratur sesuai dengan batas kemampuan Anda
Berolahraga sampai berkeringat beberapa kali seminggu baik untuk menjaga daya tahan tubuh Anda terhadap penyakit. Lakukan olahraga sesuai dengan batas kemampuan Anda, misalnya dengan jogging, lari atau berenang.
Melakukan jenis olahraga yang terlalu keras dan diluar batas kemampuan Anda juga dapat mendatangkan penyakit karena dapat menginduksi keausan dan meningkatkan risiko termasuk Alzheimer, Parkinson dan osteoarthritis.
4. Detoksifikasi
Detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh sangat penting untuk menjaga agar Anda tidak mudah jatuh sakit. Anda dapat mengeluarkan racun tubuh dengan mengonsumsi makanan organik, menghindari paparan polusi dan bahan kimia, serta banyak minum air putih.
5. Lakukan setiap panggilan alami tubuh
Buang air besar dan kecil bukanlah satu-satunya panggilan alami tubuh. Jika kondisi tersebut ditahan, maka akan dapat menyebabkan penyakit. Jadi, setiap kali Anda merasa perlu untuk buang air kecil, kotoran, ejakulasi, buang angin, muntah, bersin, bersendawa, menguap, makan ketika lapar, minum ketika haus, menangis dan tidur, Anda harus melakukannya dan jangan ditahan.
6. Berteman dengan udara segar
Orangtua zaman dulu mengatakan lebih baik tinggal di dalam rumah yang hangat dan lebih bersahabat dengan sistem kekebalan tubuh daripada berada di luar yang dingin. Masalahnya adalah, tetap di dalam rumah akan menempatkan diri terkontak hal-hal yang konstan dekat dengan orang dan kuman-kumannya.
Pergi keluar mencari udara segar tak hanya mengistirahatkan diri dari kuman yang beredar di dalam rumah, tapi juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
“Berolahraga di luar ruangan akan meningkatkan sel-sel pembunuh alami, yaitu neutrofil dan monosit, yang pada akhirnya meningkatkan fungsi kekebalan tubuh,” kata Ather Ali, ND, MPH, asisten direktur penelitian pengobatan alternatif/pelengkap di the Yale-Griffin Prevention Research Center.
7. Relaksasi untuk lawan pilek
Ada banyak alasan mengapa bersantai sebaiknya masuk dalam daftar yang harus dilakukan. Salah satu yang paling penting adalah untuk menghindari stres, sebab stres meningkatkan kerentanan tubuh terkena flu.
Dalam jangka panjang, kondisi tubuh yang stres akan melepaskan hormon stres seperti glukokortikoid. Hormon ini menghambat kemampuan tubuh memproduksi sel-sinyal molekul yang disebut sitokin yang memicu respons sistem kekebalan tubuh melawan penyakit.
“Ketika stres, orang cenderung kurang mengurus diri sendiri, kurang tidur, tidak makan dengan benar dan kurang berolahraga,” ujar Ali.
8. Pastikan tangan tetap bersih
Pilek dan flu dapat menyebar dengan sangat mudah melalui sentuhan. Jauhkan jari dari mata, hidung dan mulut sebanyak mungkin dan pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun.
Kuman dapat tumbuh pada sabun batangan, jadi gunakan jenis sabun cair dan pilihlah sabun antibakteri. Basahi tangan dengan sabun selama 20 detik sebelum dibilas dan pastikan hingga benar-benar kering.
“Tangan basah jauh lebih mungkin menyebarkan bakteri daripada yang kering,” kata Dr Dana Simpler, dokter perawatan primer di Mercy Medical Center di Baltimore.
9. Bangun lingkungan sosial yang sehat
Lingkungan sosial juga berpengaruh besar terhadap daya tahan tubuh Anda terhadap penyakit. Pergaulan dan hubungan yang sehat dengan lingkungan Anda akan membuat perasaan tenang, bahagia dan terhindar dari stres.
Bangunlah lingkungan sosial yang baik dengan selalu tulus dan jujur dalam bergaul. Jika suatu saat Anda berada dalam kesulitan, Anda juga tidak akan kesulitan untuk meminta saran dan bantuan dari teman-teman Anda.
10. Jalani pekerjaan dengan sepenuh hati
Menjadi orang yang sehat berarti menjadi bahagia dan hal ini kan jauh lebih mudah jika ketika Anda bangun di pagi hari, Anda merasa antusias untuk melakukan pekerjaan yang Anda cintai. Jika Anda tidak bekerja dengan ikhlas dan sepenuh hati, Anda hanya akan terbebani dengan pekerjaan dan menyebabkan stres.
Sumber :
1.http://massaidi.blogspot.com/2011/10/4-rahasia-agar-tidak-mudah-sakit.html
2.http://health.detik.com/read/2012/06/25/110158/1949853/766/7-langkah-agar-anda-tidak-mudah-sakit

Ceramah Dari Konsultan Bidang Kesehatan Ibu dr. Hj. Nahwa Arkhaesi, M,Si, Med, Sp.A Di LKSA Riyaadlul Jannah

Ahad, 10 Desember 2023 pengurus dan pengasuh LKSA Riyaadlul Jannah mengadakan pertemuan bulanan yang sudah lama berhenti. Kegiatan tersebu...